PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
B - 3
HUKUM JOULE
Tujuan
Menentukan
panas yang ditimbulkan oleh arus listrik, tara kalor listrik.
Teori Dasar
- Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya, jika kawat tahanan ini dimasukkan dalam zat cair, maka akan terjadi perpindahan panas dari kawat ke zat cair yang keadaannya lebih dingin. Maka banyaknya panas yang ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang diisap oleh zat cair bersama tempatnya (kalorimeter). Panas yang ditimbulkan oleh arus listrik adalah:
Q = 0,24 I2 . R . t (
1 )
Dimana: Q = jumlah panas yang timbul
(dalam kalori)
I = kuat arus
dalam ampere
R = tahanan
dalam ohm
T = waktu dalam
detik
Sedangkan
panas yang diterima kalorimeter beserta isinya adalah:
Q = H . ( Ta – Tm ) (
2 )
Dimana: H = harga air
calorimeter dengan isinya
Ta =
temperature akhir calorimeter
Tm =
temperature mula-mula calorimeter
Dari
persamaan – persamaan (1) dan (2) maka didapat:
H . ( Ta – Tm ) = 0.24 I2 .
R . t (
3 )
Dari
persamaan (3) kecuali dapat dihitung jumlah kalor perampere persekon, dapat
juga dihitung tahanan dari kawat pemanas yang digunakan.
- Kesalahan utama dalam percobaan ini, terjadi dari pengukuran kuat arus I dan temperatur ( Ta – Tm ). Kesalahan dalam mengukur massa, tahanan dan waktu dapat diabaikan terhadap ksalahan-kesalahan diatas. Dapat ditambahkan bahwa pengukuran panas antar kalorimeter dengan sekelilingnya selama percobaan berlangsung dapat pula menyebabkan kesalahan-kesalahan. Bila temperatur calorimeter tidak begitu jauh bedanya dengan temperatur ruangan dinyatakan dalam rumus Newton sebagai berikut:
T = - k ( Tc – Tr ) t (4)
Dimana: T = kelebihan
atau kekurangan temperatur akibat
pengaruh ruangan ( 0C )
K = konstanta
pertukaran kalor
Tc = temperature
kalorimeter rata-rata ( 0C )
Tr = temperature
ruangan rata-rata ( 0C )
T = selang waktu
lamanya percobaan
Alat – Alat
- Kalorimeter dengan pengaduknya
- Kawat tahanan (kawat pemanas)
- Stopwatch
- Termometer
- Amperemeter
- Tahanan geser
- Kawat penghubung
- Gelas ukuran
- Batu timbangan, neraca teknis
- Penghubung arus
- Sumber arus
- Slide regulator
Catatan:- panas jenis Termometer = 0,46 Kal/cc 0C
-
panas jenis Alumunium = 0,217 Kal/gram 0C
-
panas jenis Kuningan = 0,094 Kal/gram 0C
Cara Kerja
Menentukan
nilai air kalorimeter (H)
- Menimbang kalorimeter kosong dengan neraca teknis
- Mengisi kalorimeter dengan air kira-kira setengahnya
- Menimbang kalorimeter berisi air
- Menimbang pengaduknya
- Mengukur volume bagian termometer yang terendam
air didalam kalorimeter selama percobaan ini.
- Percobaan
pendahuluan; (menentukan harga k)
- Mendinginkan kalorimeter beserta airnya kira-kira 3 0C dibaah temperatur ruangan
- Mengamati dan mencatat temperature kalorimeter dan air setiap setengah menit, untuk beberapa menit (pertukaran panas dengan udara skitarnya)
- Mencatat keadaan ruang (p, t, c) sebelum dan sesudah tiap percobaan (kalorimeter tetap pada temptnya)
Percobaan sesungguhnya:- Mengatur tahanan muka Rm, sehingga didapatkan kuat arus yang pantas
- Memasukkan kawat spiral kedalam kalorimeter, setelah rangkaian diperiksa oleh asisten
- Mengaduk kalorimeter dan menunggu sebentar
- Membaca dan mencatat temperatur kalorimeter dengan seksama sebelum ada arus listrik
- Mengalirkan arus listrik dan mengaduk kalorimeter setiap saat
- Membaca dan mencatat kuat arus serta temperatur kalorimeter setiap setengah menit
- Mencatat temperatur ruang selama percobaan ini
- Jangan lupa mengaduk kalorimeter perlahan-lahan dan teratur (periodik)
- Menghentikan arus jika temperatur kalorimeter telah naik kira-kira 5 0C
Percobaan akhir (menentukan harga k lagi)- mencatat temperatur kalorimeter setiap setengah menit selama beberapa menit (kalorimeter tetap didalam)
- Jangan lupa mengaduk perlahan-lahan setiap saat
- Pada akhir mencatat temperatur ruangan sekali lagi
Pengulangan dan peneraan:- Mengulangi percobaan 11 s/d 19 (22) dengan kuat arus yang berlainan
- Memeriksa setiap kuat arus yang dipakai dengan alat presisi
- Mengukur beda tegangan antra kedua ujung tahanan a dan b untuk setiap harga I
- mengukur pula tegangan sumber arus.
Catatan: Nilai air termometer adalah 0,46 cal/cc 0CData Percobaan
Kondisi Ruangan
Awal PercobaanAkhir PercobaanSatuan1. Temperatur28,0 ± 0,5027,0 ± 0,500C2. Kelembaban63,0 ± 0,5066,0 ± 0,50%3. Tekanan Udara74,8 ± 0,0174,8 ± 0,01CmHgBendaMassaKalorimeter kosong564 ± 0,01 gKalorimeter berisi air734 ± 0,01 gPengaduk20 ± 0,01 gVolume bagian termomter yang terendam air2 ± 0,01 mlBeda tegangan kedua ujung tahanan a dan b:1 Ampere = 2 V , 3V2 Ampere = 3,1 V, 3,2 V3 Ampere = 413 V , 5 VTanpa ArusArus 0,5 AArus 1 AArus 1,5 AArus 2 AArus 2,5 At028 ± 0,528 ± 0,528 ± 0,529 ± 0,530 ± 0,531.8 ± 0,5128 ± 0,528 ± 0,528 ± 0,529 ± 0,530 ± 0,532.1 ± 0,5228 ± 0,528 ± 0,528 ± 0,529,5 ± 0,531 ± 0,532.1 ± 0,5328 ± 0,528 ± 0,528 ± 0,529,5 ± 0,531 ± 0,532.1 ± 0,5428 ± 0,528 ± 0,528 ± 0,529,5 ± 0,531.5 ± 0,533 ± 0,5528 ± 0,528 ± 0,528 ± 0,530 ± 0,531.8 ± 0,5-Pertanyaan dan Jawaban
- Buatlah grafik antara temperatur terhadap waktu untuk tiap-tiap percobaan
- Hitunglah perubahan temperatur Ta-Tm pada rumus (2) dari grafik diatas
Grafik 1 Grafik 2Tm = (28 ± 0,5) 0C Tm = (28 Tm = (28 ± 0,5) 0CTa = (28 ± 0,5) 0C Ta = (28 ± 0,5) 0CTa – Tm = 28 – 28 = (0 ± 0,5) 0C Ta – Tm = 28 – 28 = (0 ± 0,5) 0CGrafik 3 Grafik 4Tm = (28 ± 0,5) 0C Tm = (29 ± 0,5) 0CTa = (28 ± 0,5) 0C Ta = (30 ± 0,5) 0CTa – Tm = 28 – 28 = (0 ± 0,5) 0C Ta – Tm = 30 – 28 = (2 ± 0,5) 0CGrafik 5 Grafik 6Tm = (30 ± 0,5) 0C Tm = (31.8 ± 0,5) 0CTa = (31,8 ± 0,5) 0C Ta = (33 ± 0,5) 0CTa – Tm = 30 – 31.8 = (1.8 ± 0,5) 0C Ta – Tm = 33 – 31.8 = (1.8 ± 0,5) 0C- Perlukah koreksi Newton diadakan?
Perlu diadakan karena dinding kalorimeter bukan dinding yang adiabans yaitu dinding yang sama sekali menghantarkan panas, sehingga panas dari dalam dapat keluar atau panas dari luar dapat masuk kedalam. Dan T yang didapatpun bukan yang sebenarnya, jadi sebenarnya harus dikoreksi kembali.T = - k ( Tc – Tr ) tDimana: T = kelebihan atau kekurangan temperatur akibat pengaruh ruangan ( 0C )K = konstanta pertukaran kalorTc = temperature kalorimeter rata-rata ( 0C )Tr = temperature ruangan rata-rata ( 0C )T = selang waktu lamanya percobaan- Hitunglah Q dengan memakai rumus (2)
Q = H . ( Ta – Tm )Dimana: H = harga air calorimeter dengan isinya= kalorimeter + air + pengaduk + termometer yang tercelupTa = temperature akhir calorimeterTm = temperature mula-mula calorimeter- panas jenis Termometer = 0,46 Kal/cc 0C- panas jenis Alumunium = 0,217 Kal/gram 0C- panas jenis Kuningan = 0,094 Kal/gram 0C-Htot = Hk + Ha + Hp + HTHk = mk . Ck = 564 . 0,21 = 71.628Ha = ma . Ca = 1 . 0,1217 = 0,217Hp = mp . Cp = 20 . 0,094 = 1.88HT = VT . CT = 2 x 0,46 = 0,92Htotal = 74,65 kal / 0CQ = Htot (Ta – Tm)Q1 = 74,65 (28 – 28) = 0 Q4 = 74,65 (30 – 29) = 74.65 kaloriQ2 = 74,65 (28 – 28) = 0 Q5 = 74,65 (31.8 – 30) = 134.37 kaloriQ3 = 74,65 (28 – 28) = 0 Q6 = 74,65 (33 – 31.8) = 89.58kalori6. Hitunglah q dengan rumus (1) (Q dalam Joule)
Q1 = I2 . R . t = (1)2 . 2 . 300 = 600 Joule Q4 = I2 . R . t = (2)2 . 1.6 . 300 = 1920 JouleQ2 = I2 . R . t = (1)2 . 3 . 300 = 900 Joule Q5 = I2 . R . t = (3)2 . 1.43 . 300 = 3861 JouleQ3 = I2 . R . t = (2)2 . 1.55 . 300 = 1860 Joule Q6 = I2 . R . t = (3)2 . 1.66 . 300 = 4482 Joule7. Hitunglah Q dengan rumus (1) (Q dalam kalori)Q1 = 0,24 I2 . R . t = 0,24 x 600 = 144 kal Q4 = 0,24 I2 . R . t = 0,24 x 1920 = 460.8 kalQ2 = 0,24 I2 . R . t = 0,24 x 900 = 216kal Q5 = 0,24 I2 . R . t = 0,24 x 3861 = 926.64 kalQ3 = 0,24 I2 . R . t = 0,24 x 1860 = 446.4 kal Q6 = 0,24 I2 . R . t = 0,24 x 4482 = 1075.68 kal9. Bandingkan Q hasil pertanyaan no.4 dengan pertanyaan no.7. berilah penjelasan.Hasil no.4 Hasil no.7Q1 = 0 Q1 = 144 kalQ2 = 0 Q2 = 216kalQ3 = 0 Q3 = 446.4 kalQ4 = (74.65 ± 373.25) kalori Q4 = 460.8 kalQ5 = (134.37 ± 671.85) kalori Q5 = 926.64 kalQ6 = (89.58 ± 447.9) kalori Q6 = 1075.68 kalHasil perhitungan dari dua nomor tersebut perbedaannya sangat jauh karena terjadinya banyak faktor kesalahan dalam percobaan ini.Diskusi
Dalam percoban ini kami sedikit sulit untuk merangkai alat yang disebabkan karena kurangmya keterampilan dalam merangkai alat-alat listrik maupun keterbatasan alat yang disediakan. Dan kebetulan pada saat kelompok kami yang menggunakan alat, ternyata sumber arus DC tidak berfungsi dengan baik atau tidak mau menyala sehingga percobaan ini sedikit terhambat. Oleh karena itu kami melakukan percobaan dengan cara memakai satu rangkaian dengan alat yang sama, sehingga hasilnya kurang efektif kerja masing-masing orang dalam satu kelompok ini.Selain itu dalam percobaan ini kemungkinan besar saat melakukan pengocokan tidak konstan karena kami melakukannya bergantian sehingga kocokannya berbeda-beda dan akibatnya data hasil percobaan kurang maksimal.Kesimpulan
Dari data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa:- Pada penggunaan arus 0 ampere, suhu air tidak berubah karena aliran arus tidak ada.
- pada penggunaan arus 0,5 ampere, suhu masih tidak berubah atau konstan karena aliran arus dalam air mengalir secara perlahan
- Pada penggunaan arus 1 ampere, suhu air pada kalorimeter masih konstan
- Pada penggunan arus 1,5 ampere, suhu air dalam kalorimeter naik satu derjat Celsius dan setelah tiga menit suhunya naik satu derajat lagi.
- Pada penggunan arus 2 dan 2,5 ampere, suhu air dalam kaaorimeter semkin naik sampai pada akhirnya suhu naik 5 0C dari suhu awal saat penggunaan arus 0 ampere.
Daftar Pustaka
- Pedoman Praktikum Fisika Dasar, Mekanika, Panas, Bunyi. Bandung; STT Tekstil. 2004.- Padri, I Made; Fisika Dasar 1. FPMIPA IKIP Bandung, Bandung. 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar